Black Soldier Fly (BSF): Manfaat dan Bagaimana Cara Mengelolanya dan Budidayanya

 

Black Soldier Fly

Black Soldier Fly (BSF) adalah pasukan ordo Diptera dengan sifat fisik seperti tawon. Menurut karakteristik morfologis, H. illucens dewasa berukuran sekitar 16 mm, dan sebagian besar berwarna hitam dengan refleks biru hingga hijau metalik di dada, dan kadang-kadang dengan ujung perut kemerahan. Kepalanya lebar, dan antenanya dua kali panjang kepalanya. Kaki berwarna hitam dan kaki berwarna keputihan. Sayap berselaput. 

Siklus Hidup Black Soldier Fly

Saat istirahat, mereka melipat dan tumpang tindih secara horizontal di perut. H. illucens adalah lalat yang ukuran, warna dan bentuknya mirip dengan tawon. Siklus hidup total dari telur hingga dewasa rata-rata 45 hari. Betina dewasa bertelur 206-639 telur sekaligus. Telur-telur ini biasanya diletakkan di celah-celah atau permukaan pada atau di sekitar bahan yang membusuk seperti pupuk kandang atau kompos dan menetas setelah sekitar 4 hari. 

Larva yang baru muncul berukuran 1,0 mm dan panjangnya dapat mencapai 2,5 mm, mencapai 0,10 hingga 0,22 g pada akhir tahap larva. Larva memakan berbagai zat organik dan beradaptasi dengan makanan dengan kandungan nutrisi yang berbeda. Tergantung pada substrat nutrisi yang diberikan kepada larva, tahap larva berlangsung selama 18 hingga 36 hari, sedangkan tahap prapupa berlangsung sekitar 7 hari. Suhu rendah atau kekurangan makanan dapat menunda tahap larva beberapa bulan. 

Pupa berlangsung 1 sampai 2 minggu. Larva dan dewasa tidak dianggap sebagai hama atau vektor. Sebaliknya, larva lalat hitam bertindak seperti cacing merah sebagai pengurai penting yang memecah substrat organik dan mengembalikan nutrisi ke tanah.

Manfaat Black Soldier Fly

1. Sebagai pengurai sampah dari bahan organik (pengomposan)

Larva BSF bisa mengurangi volume dan berat sampah organik. Koloni larva memecah makanan, menghasilkan panas dan meningkatkan penguapan kompos. BSFL dalam sistem pengomposan biasanya mengurangi volume kompos sekitar 50%. Dibutuhkan hingga 10.000 larva BSF (sekitar 1 kg) dalam 24 jam untuk mengurai 1 kg sampah organik. Selain itu, E. coli dan Salmonella enterica yang diukur dalam kotoran ayam berkurang secara signifikan setelah larva BSF ditambahkan ke kotoran. Selain menghasilkan protein, larva lalat juga menghasilkan sumber daya berharga lainnya yang disebut frass. Frass larva tidak berbau yang dapat digunakan secara langsung sebagai pupuk organik atau melalui cacing tanah.

2. Sebagai pakan hewan/ternak

Larva BSF digunakan sebagai makanan pakan hewan ternak. Tahap pupa dan prepupae dimakan oleh burung, ikan, babi, kadal (dan reptil lainnya), kura-kura, dan anjing. Selama tahap kepompong, BSF mencapai klimaks saat makan. Dapat disimpan pada suhu kamar selama beberapa minggu, dengan masa simpan maksimum 10-16°C (50-60°F). Larva juga dapat digunakan untuk memproduksi larva beku, larva kering, tepung ikan dan makanan lainnya sebagai pakan alternatif berprotein tinggi.

3. Untuk menghasilkan minyak (gemuk)

Larva BSF dapat digunakan untuk membuat minyak (gemuk). Pelumas ini dapat digunakan untuk menggantikan minyak nabati lainnya seperti minyak sawit dalam industri farmasi (surfaktan untuk kosmetik dan shower gel).

4. Sumber kitin

Larva BSF dapat digunakan untuk memproduksi kitin. Kitin digunakan sebagai alternatif biofouling pada pengiriman. Ini juga digunakan untuk pemurnian air. Kitin juga bisa menjadi bahan dalam meningkatkan kesuburan tanah dan membuat tanaman lebih tahan. 

5. Mempelajari Budidaya Black Soldier Flies (BSF)

Mengingat banyaknya keuntungan yang dibawa dari Black Soldier Fly (BSF) untuk lingkungan, Waste4Change hadir untuk mendedikasikan waktu dan sumber daya mereka dalam melatih dan menjalankan kelas budidaya Black Soldier Fly (BSF): Manfaat dan Bagaimana Cara Mengelolanya yang sangat direkomendasikan untuk individu, perikanan, dan peternak unggas. 


Posting Komentar

0 Komentar